Rabu, 23 September 2015

ZIARAH WALI SONGO MAKAM SUNAN DRAJAT, WISATA RELIGI DI LAMONGAN

Wisata religi keluarga kami selanjutnya adalah Ziarah Wali Songo Makam Sunan Drajat di Lamongan. Makam Sunan Drajat berlokasi di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Sunan Drajat adalah salah satu Wali Songo yang menyebarkan Agama Islam di Pulau Jawa. Beliau merupakan putra dari Sunan Ampel dan diperkirakan lahir pada tahun 1470 Masehi.

Museum Khusus Sunan Drajat di Lamongan
Kami sekeluarga tiba di lokasi Makam Sunan Drajat masih sangat pagi, sehingga kami langsung menuju kamar mandi umum untuk mandi dan ganti baju. Setelah semua siap, perjalanan kami awali dengan berdoa bersama di Makam Sunan Drajat. Sepanjang jalan kami melewati makam-makam kuno yang cukup bersih dan tertata rapi sampai pada bagian atas adalah Makam Sunan Drajat.

Diantara makam kuno di depan Makam Sunan Drajat Lamongan
Makam Sunan Drajat di Lamongan yang terlihat seperti candi
Lorong menuju Makam Sunan Drajad di Lamongan
Jalan Menuju Makam Sunan Drajat di Lamongan
Terdapat banyak tempat sampah di Makam Sunan Drajat Lamongan
Makam kuno di depan Makam Sunan Drajat Lamongan
Doa bersama di Makam Sunan Drajat Lamongan
Makam Sunan Drajat Lamongan berada di atas makam kuno
Bangunan di sekitar Makam Sunan Drajat Lamongan
Pohon beringin diantara bangunan di sekitar Makam Sunan Drajat di Lamongan
Air minum dari sumur peninggalan Sunan Drajad Lamongan
Para pedagang makanan dan souvenir berjajar di sepanjang jalan keluar makam Sunan Drajat Lamongan
Lokasi parkir yang cukup luas di Makam Sunan Drajat Lamongan
Kamar Mandi yang cukup bersih di Makam Sunan Drajat Lamongan
Adik Tahta di Makam Sunan Drajat Lamongan
Gazebo di depan Makam Sunan Drajat Lamongan
Pintu keluar Makam Sunan Drajat di Lamongan

Sunan Drajat diperkirakan lahir pada tahun 1470 Masehi. Nama kecilnya adalah Raden Qasim, kemudian mendapat gelar Raden Syarifudin. Dia adalah putra dari Sunan Ampel, dan bersaudara dengan Sunan Bonang. Ketika dewasa, Sunan Drajat mendirikan pesantren Dalem Duwur di desa Drajat, Paciran, Kabupaten Lamongan. Sunan Drajat yang mempunyai nama kecil Syarifudin atau raden Qosim putra Sunan Ampel dan terkenal dengan kecerdasannya. Setelah menguasai pelajaran islam ia menyebarkan agama Islam di desa Drajat sebagai tanah perdikan di kecamatan Paciran. Tempat ini diberikan oleh kerajaan Demak. Ia diberi gelar Sunan Mayang Madu oleh Raden Patah pada tahun saka 1442/1520 masehi. (wikipedia)

Filosofi Sunan Drajat dalam pengentasan kemiskinan kini terabadikan dalam sap tangga ke tujuh dari tataran komplek Makam Sunan Drajat. Secara lengkap makna filosofis ke tujuh sap tangga tersebut sebagai berikut :
  1. Memangun resep tyasing Sasoma (kita selalu membuat senang hati orang lain)
  2. Jroning suka kudu éling lan waspada (di dalam suasana riang kita harus tetap ingat dan waspada)
  3. Laksmitaning subrata tan nyipta marang pringgabayaning lampah (dalam perjalanan untuk mencapai cita - cita luhur kita tidak peduli dengan segala bentuk rintangan)
  4. Mèpèr Hardaning Pancadriya (kita harus selalu menekan gelora nafsu-nafsu)
  5. Heneng - Hening - Henung (dalam keadaan diam kita akan mem­peroleh keheningan dan dalam keadaan hening itulah kita akan mencapai cita - cita luhur).
  6. Mulya guna Panca Waktu (suatu kebahagiaan lahir batin hanya bisa kita capai dengan salat lima waktu) 
  7. Mènèhana teken marang wong kang wuta, Mènèhana mangan marang wong kang luwé, Mènèhana busana marang wong kang wuda, Mènèhana ngiyup marang wong kang kodanan (Berilah ilmu agar orang menjadi pandai, Sejahterakanlah kehidupan masya­rakat yang miskin, Ajarilah kesusilaan pada orang yang tidak punya malu, serta beri perlindungan orang yang menderita). (wikipedia)
Sunan Drajat (wikipedia)

Alhamdulillah... semoga kami sekeluarga bisa mengambil keteladanan dari perjalanan wisata religi kali ini, sehingga bisa mengenal sejarah perkembangan Islam di Pulau Jawa yang disebarkan Wali Songo khususnya Sunan Drajat di Lamongan. Harapan kami sedikit pengalaman ini bisa bermanfaat bagi saya dan keluarga serta pembaca semua... amin...



3 komentar: